Home

Wednesday, September 26, 2012

Peranan Sumpah Pemuda

Dipimpin oleh R. Satiman Wirjosandjojo. Tahun 1918 berganti nama dengan Jong Java. Tahun 1917 Moh. Hatta mendirikan Jong Sumatranen Bond (JSB). Tahun 1918 pemuda Ambon mendirikan Jong Ambon. Setelah itu menyusul Jong Celebes, Jong Batak, dan Sekar Rukun (Sunda). Tujuan mulia Trikoro Darmo yaitu sakti, budi, dan bakti. Pada bulan Nopember 1925 organisasi itu mengadakan pertemuan di Jakarta dan sepakat untuk berkumpul kembali. Pada bulan April 1926 diadakan kongres pemuda I di Jakarta. Ketuanya adalah M. Tabrani dan Sumarto sebagai wakilnya. Sekretarisnya adalah Jamaludin Adinegoro, dan Suwarso sebagai bendaharanya. Pada tanggal 27–28 Oktober 1928 diadakan Kongres Pemuda II. 

Ketua : Soegondo Djojopuspito 
Wakil Ketua : Djoko Marsaid 
Sekretaris : Moh. Yamin 
Bendahara : Amir Syarifudin 

Kongres Pemuda II menghasilkan Ikrar Sumpah Pemuda yang isinya sebagai berikut:

1. Kami putra-putri Indonesia, mengakui bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. 
2. Kami putra-putri Indonesia, mengakui berbangsa satu, bangsa Indonesia. 
3. Kami putra-putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia


Sebelum sumpah pemuda dibacakan dinyanyikan lagu Indonesia Raya oleh W.R. Supratman, setelah itu setiap pertemuan dimulai dinyanyikan lagu Indonesia Raya untuk menggugah semangat pemuda. Pada tanggal 22 Desember 1928 diadakan kongres organisasi wanita di Yogyakarta. 
Tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Untuk membantu militer Jepang dibentuk organisasi Seinendan, Fujinkai, Bogodan (pembantu polisi), Keibodan dan Heiho (pembantu prajurit). Tahun 1943 dibentuk PETA (tentara pembela tanah air) dan giguyun (tentara suka rela) yang bertugas mempertahankan wilayahnya. Untuk kepentingan perang Jepang, rakyat diperas dan dipaksa bekerja. Jepang menggerakkan pekerja paksa yaitu Romusha. Mereka dipaksa bekerja di tengah hutan, di tebing, pantai, sungai untuk membuat lapangan terbang dan kubu-kubu pertahanan serta rel kereta api. Romusha dipekerjakan di dalam dan luar negeri seperti Burma, Malaysia dan Thailand. 

 

Akibat penjajahan Jepang, rakyat kelaparan, kurang pangan, dan sandang. Rakyat dipaksa menanam padi sebanyak-banyaknya dan jarak untuk dijadikan pelumas mesin-mesin dan pesawat. Jepang berkuasa di Indonesia selama kurang lebih tiga setengah tahun. Beberapa tokoh pahlawan yang mengadakan perlawanan terhadap Jepang, yaitu 1. Tengku Abdul Jalil dan Tengku Abdul Hamid memimpin perlawanan di Aceh tahun 1942 dan 1944. 2. K.H. Zainal Mustafa di Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat tahun 1944. 3. Pang Suma di Tayan Pontianak Kalimantan Barat tahun 1944. 4. L.Roemkorem di Papua tahun 1943. 5. Supriyadi di Blitar Jawa Timur tanggal 14 Februari 1945. 

sumber : CrayonPedia

No comments:

Post a Comment